Kamis, 30 Maret 2017

Bersedekah Jadi Hal Berat? Lebah Akan Ajarkan Anda Betapa Murahnya Bersedekah Untuk Makhluk Lain

Bersedekah Jadi Hal Berat? Lebah Akan Ajarkan Anda Betapa Murahnya Bersedekah Untuk Makhluk Lain
Kita tentu sudah tidak asing lagi dengan lebah, hewan kecil
yang identik dengan warna hitam kuning penghasil madu
ini bahkan sudah banyak ditangkarkan untuk diambil
madunya. Melalui lebah, kita dapat belajar banyak hal,
terutama sedekah.
"Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah untuk
menjadikan gunung, pepohonan, dan tempat tinggal
sebagai tempat bersarang." (QS. An-Nahl 16:68)
Meskipun kecil, lebah dapat menghasilkan madu yang
sangat banyak. Mereka bekerja keras dalam satu kelompok
tersebut untuk dapat menghasilkan banyak madu. Namun
tak hanya itu, ternyata lebah hanya mengambil sedikit dari
madu yang mereka hasilkan.
Dari 100% madu yang dihasilkan, hanya 10% yang mereka
konsumsi sendiri. Sisanya 90% dikonsumsi oleh makhluk
lain, termasuk juga manusia.
Ibarat seorang pekerja yang bekerja keras banting tulang
dengan banyaknya penghasilan yang ia dapatkan, namun
sebesar 90% gaji ia berikan pada orang lain dan ia hanya
menikmati 10%-nya saja.
Mampukah orang atau kita sendiri melakukan hal tersebut?
Mungkin akan sangat susah atau bahkan tidak mampu,
bukan? Tapi lebah dapat melakukannya!
Memang sulit menyisihkan sebagian besar gaji kita untuk
orang lain, tapi belajar dari lebah yang dapat
melakukannya, kita juga harus ikhlas ketika bersedekah.
Sebagai awalan kita bisa menyisihkan sedikit uang kita
untuk orang lain yang membutuhkan, lama kelamaan
jumlah yang kita sedekahkan akan bertambah.
Jika kita sebagai manusia hidup berbagi dengan orang lain
secara ikhlas, tentu kita akan lebih bahagia, sehat, dan
tentunya lebih kaya dengan bersedekah.
Wallahu a'lam bishawab.
SOURCE:
Sumber : http://www.wajibbaca.com/2017/02/bersedekah-
jadi-hal-berat-lebah-akan.html

Senin, 20 Maret 2017

Heboh Equinox di Indonesia, Ini yang Terjadi di Negara Lain

Liputan6.com, Jakarta Fenomena equinox telah dimulai hari
ini 21 Maret 2017. Equinox adalah salah satu fenomena
astronomi di mana Matahari melintasi garis khatulistiwa.
Secara periodik equinox berlangsung dua kali dalam
setahun, yakni sekitar tanggal 21 Maret dan 23 September.
Bagi wilayah di belahan Bumi Utara equinox yang terjadi
pada Maret disebut sebagai Vernal (musim semi) Equinox.
Sedangkan di belahan Bumi Selatan disebut Autumnal
Equinox.

Terjadi
Menjelang fenomena ini, beberapa waktu lalu di Indonesia
sempat beredar kabar yang meresahkan.
Pasalnya, dalam sebuah broadcast message tertulis bahwa
suhu di Singapura, Malaysia, dan Indonesia dapat
berfluktuasi hingga mencapai 40 derajat Celcius.
Dalam broadcast message juga disebut bahwa fenomena
tersebut dapat menyebabkan dehidrasi dan heat stroke.
Disebutkan pula bahwa heat stroke tak memiliki indikasi,
dan setelah pingsan dapat menyebabkan kegagalan organ
dalam.
Menanggapi pesan berantai meresahkan itu, Kepala Humas
BMKG Hary Djatmiko, menegaskan bahwa ekuinox tidak
selalu mengakibatkan peningkatan suhu udara secara
drastis, di mana rata-rata suhu maksimal di wilayah
Indonesia bisa mencapai 32-36 derajat Celsius.
"Equinox bukan merupakan fenomena seperti heat wave
yang terjadi di Afrika dan Timur Tengah yang dapat
mengakibatkan peningkatan suhu udara secara besar dan
bertahan lama," kata Hary.
Menurut Deputi Bidang Meteorologi BMKG Yunus S
Swarinoto kepada Liputan6.com, hari ini, 21 Maret, suhu
Jakarta diprediksi berkisaran 34,5 derajat Celcius.
"Sedangkan untuk wilayah lainnya berkisar antara 33-35
derajat Celsius," dia melanjutkan.
Yunus menjelaskan, fenomena equinox dapat menyebabkan
distribusi cahaya matahari relatif lebih signifikan di sekitar
ekuator, sehingga kondisi permukaan bumi relatif lebih
panas daripada biasanya.
"Akan tetapi, peningkatan suhu permukaan Bumi tersebut
tidak perlu dikhawatirkan, karena kondisinya masih dalam
batasan yang normal dan biasa. Tidak mengakibatkan
peningkatan suhu udara drastis dan ekstrem," ujar dia.
Menurut Yunus, suhu rata-rata di wilayah Indonesia pada
saat periode equinox berkisar antara 32-36 derajat Celsius.
"Dan itu tergantung pada kondisi cuaca. Jika banyak awan,
maka suhu maksimumnya relatif tidak terlalu panas," dia
menegaskan.
Selain peningkatan suhu dan posisi Matahari serta
kehebohan di Indonesia, berikut adalah sejumlah fakta
tentang equinox di negara lain. Liputan6.com mengutip dari
The Telegraph dan berbagai sumber pada Selasa
(21/3/2017)/
1 of 5
1. Mengapa disebut Equinox?
Pada saat Matahari melintasi garis khatulistiwa, berarti
panjang malam sama dengan siang, 12 jam. Dalam bahasa
Latin, secara harafiah, equinox berarti 'equal night' (equi-
setara dan nox-malam ).
Namun, dalam realitasnya, tidaklah sama 12 jam di siang
hari baik itu di Bumi Belahan Utara dan Selatan.
Kita menggunakan penanda fenomena alam ini sebagai
perubahan musim. Sebagai keseimbangan cahaya bergeser
untuk membuat siang hari lebih sedikit panjang atau
sebaliknya di Bumi Bagian Selatan yang masuk musim
gugur. Ini biasanya berarti bahwa sudah waktunya bersiap
menyambut musim dingin, atau persiapan untuk musim
yang lebih hangat.
Anda juga dapat melihat bahwa pada equinox, Matahari
terbit langsung di timur dan terbenam tepat di barat.
2 of 5
2.Terjadi di Waktu yang Sama di Seluruh
Dunia
Equinox terjadi tepat pada saat Matahari melintasi ekuator
langit - garis imajiner di langit di atas Khatulistiwa Bumi -
dari selatan ke utara. Pada saat ini, sumbu Bumi tidak
mengarah ke Bumi atau juga ke Matahari.
Pada tahun 2017, hal ini terjadi pada 10:20 UTC (GMT).
3 of 5
3. Waktu Terbaik untuk Menyaksikan Aurora
Borealis
Saat kita mulai memasuki ekuinox September, kesempatan
untuk melihat aurora borealis di belahan Bumi Utara akan
semakin besar.
Menurut NASA, ekuinoks merupakan prime time untuk
menyaksikan cahaya utara itu. Hal tersebut disebabkan
karena kegiatan geomagnetik akan terjadi dua kali lebih
sering saat musim semi dan gugur, dibandingkan musim
panas dan salju.
4 of 5
4. Dirayakan oleh Sejumlah Kebudayaan
Sejumlah tempat di berbagai belahan dunia menandai
fenomena equinox pada Maret dan September melalui ragam
festival.
Misalnya saja pada equinox Maret, masyarakat di China
melakukan tradisi menyeimbangkan telur, simbol kesuburan,
agar mendapat peruntungan dan kesejahteraan.
Tradisi tersebut memicu mitos bahwa hanya pada equinox
Maret, telur dapat berdiri secara seimbang. Namun
sebenarnya kita bisa menyeimbangkan telur pada hari-hari
biasa, tidak harus menunggu saat equinox terjadi.
Sementara di Jepang, Negeri Matahari Terbit ini menyambut
festival Cherry Blossom, atau mekarnya bunga Sakura.
Sementara itu, di India, equinox Maret diadakan Festival Holi
atau perayaan dengan menebarkan bubuk berwarna, menari,
dan bernyanyi.
Oleh Arie Mega Prastiwi pada 21 Mar 2017, 10:00 WIB
SOURCE http://m.liputan6.com/global/read/2893589/heboh-equinox-di-indonesia-ini-yang-terjadi-di-negara-lain